Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Wisata Waduk Wadaslintang: Surga di Perbatasan Jawa Tengah

Nalaria.com - Waduk Wadaslintang merupakan salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi bagi pecinta alam. Terletak di perbatasan Kabupaten Kebumen dan Wonosobo, waduk ini tidak hanya menyuguhkan pemandangan alam yang memukau, tetapi juga memiliki nilai sejarah dan fungsi vital yang mendukung kehidupan masyarakat di sekitarnya. Dengan luas mencapai 3.000 hektar, Waduk Wadaslintang sering disebut sebagai waduk terbesar di Asia Tenggara. Artikel ini akan mengupas tuntas segala hal tentang Waduk Wadaslintang, mulai dari sejarah pembangunannya hingga pesona wisatanya.

Lokasi dan Rute Menuju Waduk Wadaslintang

Waduk Wadaslintang berada di perbatasan antara Kebumen dan Wonosobo, membuatnya mudah dijangkau dari kedua kabupaten tersebut. Untuk menuju ke lokasi, wisatawan dapat memilih beberapa rute tergantung dari titik keberangkatan:

  1. Dari Kota Kebumen: Perjalanan dimulai dari pusat kota menuju Pasar Bandung Sruni. Setelah tiba di pertigaan pasar, belok ke kanan menuju Krakal, kemudian ikuti plang penunjuk jalan ke arah Wadaslintang. Perjalanan memakan waktu sekitar 30 menit dari plang tersebut.
  2. Dari Kota Wonosobo: Wisatawan bisa memulai perjalanan menuju Selomerto, dilanjutkan ke arah Sawangan, lalu Kaliwiro hingga tiba di Wadaslintang. Perjalanan ke lokasi utama Waduk Wadaslintang berjarak sekitar 13 km atau memakan waktu 30 menit.
  3. Dari Prembun: Wisatawan yang datang dari arah timur seperti Yogyakarta atau Kutoarjo dapat memulai perjalanan dari RSUD Prembun, lalu menuju pertigaan dengan tanda baterai ABC besar. Belok kanan dari pertigaan ini, kemudian lanjutkan perjalanan sekitar 8 km ke utara melewati jalan yang menanjak hingga tiba di gapura "Selamat Datang di Waduk Wadaslintang".

Sejarah Pembangunan Waduk Wadaslintang

Pembangunan Waduk Wadaslintang dimulai dengan studi kelayakan oleh ECI Group asal Amerika Serikat pada tahun 1976. Studi tersebut dilakukan menggunakan pinjaman dari Asian Development Bank (ADB). Rancangan waduk dan sistem irigasinya dirancang oleh ECI pada periode 1978-1980. Pembangunan fisik waduk dimulai pada tahun 1982 oleh perusahaan Hydro Resources Contractor Corporation (HRCC) asal Filipina bersama Brantas Abipraya, salah satu BUMN konstruksi Indonesia.

Tahap pertama pembangunan adalah pembuatan terowongan pengelak sepanjang 729,7 meter untuk mengalihkan aliran Sungai Medono. Selama pembangunannya, sempat terjadi longsor di dalam terowongan yang menyebabkan kerusakan pada salah satu truk proyek. Setelah terowongan selesai, konstruksi bendungan utama dimulai. Uniknya, inti bendungan dibuat dari urugan tanah liat yang dipadatkan dalam kondisi basah karena pengerjaan dilakukan pada musim hujan. Metode ini diadaptasi dari Bendungan Monasavu di Fiji, yang memiliki kondisi serupa.

Waduk mulai diisi air pada 25 Maret 1987, dan pada 13 Februari 1989, waduk resmi digunakan untuk mengairi lahan pertanian setelah air mencapai ketinggian 185 meter. Pada tahun 1999, puncak bendungan sempat mengalami penurunan sebanyak 2 meter. Pemerintah kemudian menambah tinggi bendungan agar kembali ke ketinggian semula pada tahun berikutnya.

Fungsi Vital Waduk Wadaslintang

Waduk Wadaslintang dirancang untuk berbagai fungsi strategis yang memberikan manfaat besar bagi masyarakat sekitarnya, antara lain:

  1. Irigasi Pertanian: Waduk ini mengairi lahan pertanian seluas 31.634 hektar dengan pola tanam padi-padi-palawija. Pengaturan pengairan juga memperhitungkan ketersediaan air dari sungai-sungai hilir seperti Kali Luk Ulo, Kali Kedungbener, dan lainnya.
  2. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA): Waduk ini menghasilkan listrik melalui PLTA berkapasitas 16 MW. Listrik yang dihasilkan digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi di sekitar wilayah Kebumen dan Wonosobo.
  3. Pengendalian Banjir: Waduk mampu mengendalikan banjir di area seluas 3.000 hektar, terutama di wilayah Wawar yang sering terdampak banjir.
  4. Perikanan Darat: Waduk ini menjadi pusat budidaya ikan dengan sistem keramba atau jaring apung. Ikan nila menjadi salah satu komoditas utama yang dibudidayakan di waduk ini.
  5. Pasokan Air Bersih: Waduk memasok air bersih sebanyak 150 liter per detik ke PDAM di wilayah Kebumen.

Daya Tarik Wisata Waduk Wadaslintang

Selain memiliki fungsi strategis, Waduk Wadaslintang juga menjadi destinasi wisata populer. Beberapa daya tarik utamanya meliputi:

  1. Panorama Alam yang Memukau Waduk ini menawarkan pemandangan air yang tenang dengan latar belakang perbukitan hijau. Suasana segar khas pegunungan memberikan pengalaman relaksasi yang menyenangkan bagi para pengunjung.
  2. Aktivitas Wisata Air Wisatawan dapat menikmati berbagai aktivitas air seperti berkeliling waduk dengan perahu motor, kano, atau memancing. Area waduk juga sering menjadi lokasi olahraga air yang menarik perhatian wisatawan.
  3. Matahari Terbit dan Terbenam Waduk Wadaslintang merupakan tempat ideal untuk menikmati momen matahari terbit dan terbenam. Pemandangan langit yang berubah warna di atas permukaan air menciptakan suasana romantis yang tak terlupakan.
  4. Fasilitas Wisata yang Lengkap Fasilitas yang tersedia di Waduk Wadaslintang meliputi area parkir, toilet, mushola, rumah makan, dan tempat sampah. Hal ini membuat pengunjung merasa nyaman saat menghabiskan waktu di sana.
  5. Lokasi Strategis untuk Kegiatan Outdoor Dengan suasana yang tenang dan segar, Waduk Wadaslintang juga cocok dijadikan lokasi untuk seminar, rapat kerja, atau kegiatan outdoor lainnya.

Biaya dan Jam Operasional

Untuk menikmati keindahan Waduk Wadaslintang, pengunjung hanya perlu membayar tiket masuk sebesar Rp10.000. Jika membawa kendaraan pribadi, tarif parkir dikenakan sebesar Rp3.000 untuk motor dan Rp5.000 untuk mobil. Waduk ini buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 18.00 WIB.

Tips Berkunjung ke Waduk Wadaslintang

Untuk menikmati kunjungan yang lebih menyenangkan, berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan:

  1. Datang di Pagi atau Sore Hari Waktu terbaik untuk berkunjung adalah pagi atau sore hari, ketika cuaca tidak terlalu panas dan pemandangan lebih indah.
  2. Kenakan Pakaian Nyaman Karena area waduk cukup luas, disarankan untuk mengenakan pakaian dan alas kaki yang nyaman.
  3. Bawa Perlengkapan Piknik Jika Anda berencana untuk bersantai lebih lama, bawalah perlengkapan piknik seperti tikar, makanan ringan, dan minuman.
  4. Ikuti Aturan Wisata Pastikan untuk membuang sampah pada tempatnya dan mengikuti aturan yang berlaku demi menjaga keindahan waduk.

Penutup

Waduk Wadaslintang bukan sekadar bendungan besar dengan fungsi vital, tetapi juga sebuah surga tersembunyi yang menawarkan keindahan alam dan suasana damai. Dengan berbagai aktivitas wisata yang menarik, fasilitas yang lengkap, serta sejarah pembangunan yang penuh inspirasi, Waduk Wadaslintang layak menjadi tujuan wisata Anda berikutnya. Jadi, jika Anda mencari destinasi yang memadukan manfaat strategis dengan pesona alam, Waduk Wadaslintang adalah pilihan yang tepat!

 

Post a Comment for "Wisata Waduk Wadaslintang: Surga di Perbatasan Jawa Tengah"

close