Mitos vs. Fakta tentang Algoritma Instagram
Nalaria.com - Pernah
dengar orang bilang, "Instagram sengaja menurunkan reach akun kecil"
atau "Posting di jam tertentu bisa bikin postingan lebih viral"?
Banyak mitos tentang algoritma Instagram yang beredar, tapi apakah semua itu
benar?
Instagram terus mengalami perubahan, dan di tahun 2025, algoritmanya
semakin pintar dalam menyajikan konten yang relevan bagi pengguna. Sayangnya,
banyak orang masih percaya pada mitos yang justru menghambat pertumbuhan akun
mereka.
Jadi, di artikel ini kita akan membongkar mitos dan fakta seputar algoritma Instagram, agar kamu bisa lebih memahami cara kerja platform ini dan memaksimalkan strategi kontenmu! 🚀
Mitos 1: Instagram Menyembunyikan Postingan Akun Kecil
❌ Mitos: "Instagram memprioritaskan akun
besar dan mengabaikan akun kecil, jadi sulit bagi akun baru untuk
berkembang."
✅ Fakta: Instagram tidak membedakan antara akun
besar dan kecil. Yang menentukan apakah postinganmu akan mendapatkan banyak
jangkauan adalah engagement awal. Jika postinganmu mendapatkan banyak interaksi
dalam waktu singkat (like, komentar, share, save), algoritma akan lebih sering
menampilkannya di Feed, Explore, dan Reels.
Apa yang bisa kamu lakukan?
- Gunakan caption
yang mengundang komentar agar engagement meningkat.
- Posting di jam
aktif followers untuk meningkatkan peluang interaksi.
- Respon komentar dan DM dengan cepat untuk meningkatkan aktivitas akunmu.
Mitos 2: Hashtag Lebih Banyak = Jangkauan Lebih Besar
❌ Mitos: "Gunakan 30 hashtag dalam satu
postingan untuk mendapatkan lebih banyak jangkauan."
✅ Fakta: Algoritma Instagram tidak bekerja
dengan cara ini. Terlalu banyak hashtag yang tidak relevan justru bisa dianggap
sebagai spam oleh Instagram.
Instagram merekomendasikan penggunaan 3-5 hashtag yang relevan
dan sesuai dengan isi konten. Hashtag membantu Instagram memahami topik
kontenmu, tetapi bukan faktor utama dalam meningkatkan jangkauan.
Apa yang bisa kamu lakukan?
- Gunakan hashtag
yang spesifik, bukan yang terlalu umum seperti #love atau #happy.
- Pilih hashtag
yang sering digunakan dalam niche kamu.
- Campurkan hashtag populer dan niche agar lebih mudah ditemukan.
Mitos 3: Hanya Jam Tertentu yang Efektif untuk Posting
❌ Mitos: "Posting jam 6 pagi atau 8 malam
akan meningkatkan reach karena algoritma Instagram lebih aktif."
✅ Fakta: Tidak ada "jam sakti" yang
berlaku untuk semua akun. Instagram memprioritaskan konten berdasarkan kebiasaan
individu pengguna, bukan waktu posting semata.
Posting di jam ketika mayoritas followers-mu aktif memang bisa membantu
engagement awal, tetapi bukan satu-satunya faktor yang menentukan
kesuksesan postinganmu.
Apa yang bisa kamu lakukan?
- Gunakan Instagram
Insights untuk melihat kapan followers-mu paling aktif.
- Coba posting
di beberapa waktu berbeda dan analisis performanya.
- Fokus pada kualitas konten, bukan hanya waktu posting.
Mitos 4: Video Lebih Diprioritaskan daripada Foto
❌ Mitos: "Instagram sekarang hanya
mendukung video, jadi foto tidak akan mendapatkan banyak reach."
✅ Fakta: Meskipun Instagram memang lebih
mempromosikan video seperti Reels, foto tetap memiliki tempat di platform ini.
Algoritma tidak memprioritaskan format tertentu, melainkan menyesuaikan dengan
kebiasaan pengguna. Jika followers-mu lebih sering berinteraksi dengan foto,
maka mereka akan lebih sering melihat konten fotomu.
Apa yang bisa kamu lakukan?
- Gabungkan
format konten (foto,
carousel, Reels) untuk menjangkau audiens yang lebih luas.
- Gunakan carousel
post karena memiliki potensi engagement yang lebih tinggi dibandingkan
foto tunggal.
- Fokus pada cerita dan visual yang menarik, bukan hanya formatnya.
Mitos 5: Akun Bisnis Mendapatkan Reach Lebih Rendah Dibanding Akun
Pribadi
❌ Mitos: "Instagram menurunkan jangkauan
akun bisnis agar pengguna terpaksa beriklan."
✅ Fakta: Instagram tidak menurunkan reach akun
bisnis. Yang membedakan adalah cara interaksi pengguna dengan akun tersebut.
Akun bisnis sering kali memiliki audiens yang lebih pasif dibanding akun
pribadi, sehingga engagement bisa terlihat lebih rendah.
Jika akun bisnis mengalami penurunan reach, itu lebih sering terjadi
karena:
- Konten
kurang menarik atau tidak
relevan dengan audiens.
- Kurangnya
interaksi dengan
followers.
- Perubahan
tren dalam konsumsi
konten.
Apa yang bisa kamu lakukan?
- Gunakan strategi
interaksi yang lebih aktif, seperti Q&A di Story atau polling.
- Buat konten
yang mengundang diskusi dan berbagi pengalaman.
- Analisis Instagram Insights untuk memahami apa yang disukai audiensmu.
Mitos 6: Instagram Shadowban Akun Secara Acak
❌ Mitos: "Jika reach tiba-tiba turun,
berarti akun saya terkena shadowban."
✅ Fakta: Shadowban bukanlah sesuatu yang
dilakukan Instagram secara acak. Biasanya, penurunan jangkauan terjadi karena perubahan
algoritma, penggunaan hashtag spam, atau pelanggaran kebijakan komunitas.
Instagram sendiri menyatakan bahwa mereka tidak menerapkan shadowban,
tetapi akun yang melanggar aturan bisa mengalami penurunan visibilitas.
Apa yang bisa kamu lakukan?
- Hindari
menggunakan hashtag yang dilarang atau terlalu sering digunakan.
- Jangan
melakukan spam, like berlebihan, atau komentar otomatis.
- Pastikan kontenmu sesuai dengan pedoman komunitas Instagram.
Kesimpulan: Fokus pada Fakta, Bukan Mitos!
Jadi, daripada percaya pada mitos yang bisa menghambat pertumbuhan
akunmu, lebih baik fokus pada fakta yang terbukti efektif. Berikut poin penting
yang bisa kamu terapkan:
✅ Engagement awal adalah kunci utama
untuk meningkatkan jangkauan kontenmu.
✅ Gunakan hashtag yang relevan, bukan hanya
sebanyak-banyaknya.
✅ Tidak ada "jam sakti" yang
berlaku untuk semua akun. Coba analisis sendiri!
✅ Baik foto maupun video bisa sukses,
tergantung preferensi audiensmu.
✅ Akun bisnis tidak dibatasi reach-nya, tapi
harus punya strategi engagement yang baik.
✅ Tidak ada shadowban acak, tapi kamu bisa
kehilangan reach jika melanggar aturan.
Dengan memahami cara kerja algoritma yang sebenarnya, kamu bisa menyusun
strategi yang lebih efektif untuk meningkatkan visibilitas akunmu. Yuk, mulai
optimalkan kontenmu dengan pendekatan yang benar! 🚀📲
Post a Comment for "Mitos vs. Fakta tentang Algoritma Instagram"