Strategi Konten Evergreen vs. Tren: Mana yang Lebih Efektif?
Nalaria.com - Pernahkah
Anda bertanya-tanya mengapa beberapa konten tetap relevan bertahun-tahun,
sementara yang lain hanya viral sebentar lalu menghilang? Dalam dunia digital
yang terus berkembang, dua strategi utama digunakan dalam pembuatan konten:
konten evergreen dan konten tren. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangannya
masing-masing, tetapi mana yang lebih efektif untuk bisnis atau brand Anda?
Mari kita bahas lebih dalam.
Apa Itu Konten Evergreen?
Konten evergreen adalah jenis konten yang tetap relevan dan bermanfaat
dalam jangka panjang. Seperti pohon cemara yang tetap hijau sepanjang tahun,
konten ini tidak lekang oleh waktu. Contohnya termasuk:
- Panduan cara
melakukan sesuatu (how-to guide)
- Artikel
edukatif tentang konsep dasar di industri tertentu
- Tips dan trik
yang selalu berguna
- FAQ seputar
topik tertentu
Kelebihan Konten Evergreen:
- Daya Tahan
Lama: Konten ini terus
mendatangkan traffic tanpa perlu sering diperbarui.
- SEO
Friendly: Mesin pencari
menyukai konten yang tetap relevan dan berkualitas tinggi.
- Efektif
untuk Branding:
Menjadikan brand sebagai sumber informasi terpercaya.
- Lebih
Hemat Biaya: Dibandingkan
harus terus-menerus membuat konten baru, konten evergreen bisa menjadi
aset jangka panjang yang terus memberikan hasil.
Kekurangan Konten Evergreen:
- Butuh
Riset Mendalam: Harus
benar-benar akurat agar tetap relevan dalam waktu lama.
- Kurang
Efektif untuk Tren Saat Ini: Tidak bisa mendongkrak engagement dalam jangka pendek seperti
konten tren.
- Mungkin
Membutuhkan Update:
Meskipun evergreen, beberapa topik tetap perlu diperbarui agar tetap
akurat.
Apa Itu Konten Tren?
Konten tren adalah konten yang dibuat berdasarkan topik yang sedang
viral atau populer dalam periode tertentu. Contoh konten tren antara lain:
- Berita
terbaru di industri tertentu
- Peristiwa
viral di media sosial
- Ulasan produk
atau layanan yang baru dirilis
- Tantangan dan
hashtag viral
Kelebihan Konten Tren:
- Engagement
Tinggi: Karena sedang
populer, audiens lebih cenderung berinteraksi.
- Berkontribusi
pada Visibilitas Cepat:
Bisa meningkatkan traffic dalam waktu singkat.
- Membantu
Brand Terlihat Aktif:
Menunjukkan bahwa brand selalu mengikuti perkembangan terbaru.
- Cocok
untuk Media Sosial: Platform
seperti Instagram, TikTok, dan Twitter sangat cocok untuk konten tren
karena algoritmanya mendukung viralitas.
Kekurangan Konten Tren:
- Bersifat
Sementara: Ketika tren
berlalu, kontennya kehilangan relevansi.
- Persaingan
Ketat: Banyak pesaing
yang juga membahas topik yang sama.
- Butuh
Update Konstan: Harus
terus-menerus membuat konten baru agar tetap relevan.
- Tidak
Optimal untuk SEO Jangka Panjang: Setelah tren berakhir, traffic dari mesin pencari akan turun
drastis.
Mana yang Lebih Efektif?
Efektivitas konten tergantung pada tujuan pemasaran Anda. Jika ingin
membangun brand yang kredibel dan tahan lama, konten evergreen adalah pilihan
terbaik. Namun, jika ingin mendapatkan lonjakan traffic dalam waktu singkat,
konten tren bisa menjadi solusi.
Strategi terbaik adalah mengombinasikan keduanya. Gunakan konten
evergreen sebagai fondasi utama yang stabil, lalu tambahkan konten tren untuk
menarik perhatian audiens baru dan menjaga brand tetap up-to-date. Berikut cara
mengoptimalkan kombinasi ini:
- Gunakan
Konten Evergreen sebagai Pilar
Buat artikel, video, atau infografis yang
membahas topik mendalam dan bisa bertahan lama. Misalnya, jika Anda memiliki
blog tentang kesehatan, buat panduan tentang pola makan sehat yang tidak akan
berubah meskipun ada tren diet baru.
- Gunakan
Konten Tren untuk Meningkatkan Engagement
Saat ada tren yang relevan dengan bisnis Anda,
manfaatkan untuk menarik perhatian audiens. Misalnya, jika ada tren workout
baru, Anda bisa membuat konten yang menghubungkannya dengan panduan kesehatan
yang sudah ada.
- Gabungkan
Evergreen dan Tren dalam Satu Konten
Anda bisa membuat artikel atau video evergreen
tetapi dengan elemen tren. Contohnya, "Diet Sehat yang Didukung Ilmuwan +
Tren Diet 2025 yang Perlu Diketahui."
- Update
Konten Evergreen Secara Berkala
Pastikan konten evergreen tetap relevan dengan
menambahkan informasi terbaru atau menyesuaikan dengan perubahan tren.
- Gunakan
Media Sosial untuk Menyebarkan Keduanya
Konten tren bisa menjadi umpan untuk menarik
traffic ke konten evergreen yang lebih mendalam. Misalnya, Anda bisa membuat
postingan media sosial tentang tren baru dengan link ke artikel evergreen
terkait.
Baik konten evergreen maupun konten tren memiliki tempatnya masing-masing dalam strategi pemasaran. Ingin tahu bagaimana cara menerapkan kombinasi keduanya dalam bisnis Anda? Hubungi kami untuk mendapatkan strategi konten yang sesuai dengan kebutuhan Anda!
Post a Comment for "Strategi Konten Evergreen vs. Tren: Mana yang Lebih Efektif?"